Rabu, 20 Maret 2013

Klasifikasi Tumbuhan

Silahkan dibaca, semoga bisa menambah pengetahuan^^ 


  
KLASIFIKASI TUMBUHAN

Dunia tumbuhan terbagi menjadi

1.      Tumbuhan tak berpembuluh :
ó  Tumbuhan lumut
{  lumut daun (lumut sejati)
{  lumut hati

2.      Tumbuhan berpembuluh
ó  Tumbuhan paku
ó  Tumbuhan biji
{  Tumbuhan biji terbuka
{  Tumbuhan biji tertutup (dikotil dan monokotil)


LUMUT (BRYOPHYTA)

Bagian-bagian lumut

1.      antheridium menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid)
2.      anteridiofor menghasilkan sel kelamin betina (sel telur)
3.      gemetofit jantan
4.      talus
5.      kuncup
6.      rizoid bagian yang menyerupai akar berbentuk benang-benang halus

Pengolongan Lumut


1.      Lumut Hati (Hepaticeae)
ó  berbentuk seperti lembaran daun dengan bagian tepi bercuping, bercabang atau membelah
ó  tumbuh secara horizontal (mendatar) dengan tempat tumbuhnya
ó  pada bagian bawah terdapat rizoid yang berfungsi untuk melekatkan diri pada tempat hidup dan untuk menyerap air dan mineral
ó  banyak ditemui di daerah pegunungan, tanah, di tepi sungai, dan tempat lembab yang terlindung dari matahari
ó  contoh :  Marchantia dan Pellia

2.      Lumut Sejati (Musci)
ó  banyak ditemui di tembok dan tanah yang lembab
ó  tumbuh vertikal (tegak lurus) dengan tempat tumbuhnya


Perkembangbiakan Lumut

Lumut mengalami dua tahap pergiliran keturunan yaitu tahap gametofit yang menghasilkan sel kelamin dan tahap sporofit yang menghasilkan spora

Tahap Sporofit terjadi pada sporongium

1.      Spora jatuh menghasilkan protonema
2.      Protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut

Tahap Gametofit à  terjadi pada tumbuhan lumut

1.      Tumbuhan lumut menghasilkan arkegonium dan antheridium (tumbuhan gametofit)
2.      Arkegonium menghasilkan sel telur
3.      Antheridium menghasilkan spermatozoid
4.      Pertemuan sel telur dan spermatozoid menghasilkan zigot
5.      Zigot tumbuh menjadi sporongium yang berbentuk tangkai dengan kotak spora di ujungnya (tumbuhan sporofit)
6.      Sporogium menghasilkan spora





TUMBUHAN PAKU (PTERIDOFITA)

ó  banyak dipelihara sebagai tanaman hias
ó  memiliki akar, batang dan daun sejati yang tidak berklorofil dan tidak berbunga
ó  daun mudanya menggulung
ó  dipermukaan bawah daun dewasa terdapat sorus (bintik-bintik coklat kehitaman)
ó  kumpulan sorus disebut sori
ó  dalam sorus terdapat kotak spora yang dilindungi selaput (indusium)
ó  daun yang memiliki sorus disebut daun fertil (subur)
ó  batang tumbuh di bawah tanah disebut rizom atau rimpang
ó  hidup di tempat teduh, lembab atau basah
ó  ada juga yang hidup menumpang pada tanaman lain (epifit)

Perkembangbiakan Paku

Paku mengalami dua tahap pergiliran keturunan yaitu tahap gametofit yang menghasilkan sel kelamin dan tahap sporofit yang menghasilkan spora

Tahap Sporofit   terjadi pada tumbuhan paku

1.      Spora jatuh dari daun menhasilkan protalium
2.      Protalium memiliki rizoid untuk menempel pada tanah dan menghisap air dan mineral

Tahap Gametofit  terjadi pada protalium

1.      Protalium menghasilkan arkegonium dan antheridium
2.      Arkegonium menghasilkan sel telur
3.      Antheridium menghasilkan spermatozoid
4.      Pertemuan sel telur dan spermatozoid menghasilkan zigot
5.      Zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku muda dan protalium mati
6.      Tumbuhan paku muda tumbuh menjadi tumbuhan paku dewasa yang menghasilkan spora.

Siklus tersebut terjadi secara berulang (Lihat Bagan 6.2 halaman 116)

Penggolongan Tumbuhan Paku


1.      Paku Kawat atau Paku Rambut (Lycopodinae)
ó  Lycopodium lucidulum à  tidak memiliki strobili (sporofil dalam bentuk kerucut) dan sporangium tersebar diantara mikrofil (daun) yang steril
ó  Lycopodium clavantum à  hidup di darat
ó  Lycopodium cernuum  à  hidup di darat, digunakan untuk karangan bunga dan obat-obatan.

2.      Paku Ekor Kuda (Equisentinae)
ó  equisetum debile  
{  memiliki rizom
{  tumbuh di tempat lembab misalnya di sela-sela rerumputan
{  batangnya mengandung zat kersik untuk bahan penggosok

3.      Paku Sejati (Filicinae)
ó  berdaun agak lebar dengan susunan tulang daun yang tampak jelas
ó  terdiri dari 2 kelompok :
{  hidup di air  (hydropterides)
1.      semanggi (Marsiela crenata)
2.      Azolla pinnata
{  hidup di darat (filices)
1.      paku tiang (Cyanthea contaminans)  hidup di pegunungan, untuk tanaman hias
2.      paku sarang burung (Asplenium nidus dan Asplenium belangeri)  hidup di dataran rendah dan tinggi
3.      paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum)  hidup di dataran rendah dan tinggi
4.      suplir (Adiantum cuneatum, Adiantum transersum, Adiantum peruvianum)  hidup di dataran rendah dan tinggi


TUMBUHAN BIJI (SPERMATOFITA)

Tumbuhan biji memiliki akar, batang, daun, bunga
Tumbuhan biji memiliki alat perkawinan berupa bunga à  anthophyta
Tumbuhan biji berkembang biak dengan biji

Akar
ó  terletak di dalam tanah
ó  fungsi akar :
1.      mengokohkan batang
2.      organ pernafasan
3.      menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah
4.      menyimpan cadangan makanan contoh pada singkong, wortel, bunga dahlia
ó  bagian-bagian akar
1.      rambut akar  untuk menyerap air dan garam mineral
2.      tudung akat  untuk menembus lapisan tanah

Batang

ó  fungsi :
1.      mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun
2.      mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman
3.      organ pernafasan (lentisel)
ó  bagian-bagian batang
1.      pembuluh kayu (xilem)  untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun
2.      pembuluh tapis (floem)  untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.

Daun

ó  fungsi
1.      tempat terjadinya fotosintesis
2.      organ pernafasan (stomata)
ó  bagian-bagian daun
1.      jaringan tiang (palisade)
2.      jaringan bunga karang  terdapat bintik-bintik yang disebut kloroflas yang berisi klorofil
3.      mulut daun (stomata)  tempat keluar masuknya udara
4.      berkas pembuluh tapis dan pembuluh kayu yang membentuk tulang daun


Bunga

ó  fungsi
1.      sebagai alat perkembangbiakan
2.      pembuahan diawali dengan penyerbukan yaitu jatuhnya benang sari ke kepala putik

ó  bagian-bagian bunga
1.      tangkai bunga
2.      dasar bunga
3.      putik  alat kelamin betina yang menghasilkan sel kelamin betina
4.      benang sari  alat kelamin jantan yang menghasilkan sel kelamin jantan
5.      mahkota bunga
6.      kelopak bunga


Pengelompokkan Tumbuhan Biji

1.      Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
2.      Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
ó  tumbuhan berkeping satu (monokotil)
ó  tumbuhan berkeping dua (dikotil)


TUMBUHAN BIJI TERBUKA (GYMNOSPERMAE)

Ciri-ciri

1.      bakal bijinya tidak dibungkus daun buah atau bakal buah (tumbuhan biji telanjang)
2.      tidak meranggas
3.      memiliki akar, batang, daun sejati
4.      memiliki bunga untuk alat perkembangbiakan

Akar

ó  berakar tunggang  contoh belinjo dan konifer
ó  berakar serabut  contoh pakis haji

Batang

ó  berkayu besar contoh tusam dan belinjo
ó  perdu/tidak berkayu  contoh  pakis haji

Daun

ó  seperti jarum  contoh tusam (pinus)
ó  seperti pita bertulang daun sejajar  contoh pakis haji
ó  bertulang daun menyirip contoh belinjo

Bunga

ó  tidak mempunyai kelopak bunga dan mahkota bunga
ó  hanya mempunyai alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
ó  ada tumbuhan yang alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada pohon yang berbeda



Contoh tumbuhan biji terbuka :
1.      Pakis Haji (Cycas rumphii)
ó  menyerupai pohon kelapa
ó  daun berbentuk pita dengan tulang daun sejajar
ó  daun muda menggulung
ó  batang tidak bercabang
ó  alat perkembangbiakan jantan terdapat pada pohon jantan
ó  alat perkembangbiakan betina terdapat pada pohon betina
ó  umumnya dimanfaatkan untuk tanaman hias

2.      Melinjo
ó  daun agak lebar dengan tulang daun menyirip
ó  batang tidak bercabang
ó  bunga jantan dan bunga betina tidak dalam satu tangkai
ó  tinggi pohon dapat mencapai 50 meter
ó  dimannfaatkan untuk sayut (bakal biji bunga betina), bahan kertas dan perabot rumah tangga (batangnya)

3.      Konifer
ó  tidak mengalami gugur daun (evergreen)
ó  berberupa semak, perdu atau pohon
ó  bunga disebut rujung (strobilus) yang terdiri dari rujung jantan dan rujung betina
ó  rujung jantan berbentuk sisik menghasilkan sel kelamin jantan
ó  rujung betina berbentuk sisik pembawa bakal biji
ó  sisik dilindungi daun pelindung yang berupa sisik
ó  Contoh
1.      tusam/pinus (Pinus merkusii)
{  daun seperti jarum
{  pohon lurus dan tinggi (dapat mencapai 40 meter)
{  getah dapat dibuat terpentin
{  batang dapat dibuat korek api, perabot rumah, tangga, bahan dasar kertas, dan untuk pembuatan balsam
2.      balsam (Abies balsamea) untuk pembuatan balsam
3.      damar (Agathis alba)  untuk bahan pembuat kertas dan perabot rumah tangga


TUMBUHAN BIJI TERTUTUP (ANGIOSPERMAE)

Ciri-ciri

1.      biji terletak pada daging buah
2.      bakal buah kadang-kadang bersama bagian lain dari bunga menjadi buah
3.      bentuk nya berupa pohon, perdu, semak, atau merambat
4.      jenisnya lebih 300.000 jenis

Penggolongan Tumbuhan biji tertutup

1.      Tumbuhan berkeping satu (monokotil)
2.      Tumbuhan berkeping dua (dikotil)

TUMBUHAN MONOKOTIL

à memiliki sattu daun lembaga

Daun

ó  berbentuk pita dengan tulang daun sejajar
ó  daun langsung menempel pada batang

Batang

ó  batang beruas dan tidak bercabang
ó  batang tidak mempunyai kambium
ó  jika dipotong melintang terlihat ikatan pembuluh angkut yaitu pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letakknya tidak terakur

Akar

ó  merupakan akar serabut

Bunga

ó  mempunyai bangian yang berjumlah tiga atau kelipatannya


Perkecambahan
ó  berkecambah dengan satu daun lembaga
ó  organ yang pertama kali muncul adalah calon akar (radikula)
ó  perkecambahan terjadi di dalam tanah (hipogeal) dimana lembaga tetap berada pada kulit biji dan tetap berada di dalam tanah
ó  pada saat berkecambah (lapisan yang melindungi tunas lembaga)  koleoptil tumbuh ke atas menembus permukaan tanah
ó  tunas lembaga dalam koleoptil tumbuh ke atas

Penggolongan tumbuhan monokotil

1.      Suku rumput-rumputan (Gramineae)
ó  padi
ó  jagung
ó  rumput
ó  gandum

2.      Suku pinang-pinangan (Palmae)
ó  kelapa
ó  pinang
ó  aren
ó  lontar
ó  sagu
3.      Suku pisang-pisangan (Musaceae)
ó  pisang raja
ó  pisang ambon
ó  pisang kipas
ó  pisang hias

4.      Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae)
ó  anggrek bulan
ó  anggrek kalajengking
ó  anggrek merpati
ó  vanili

5.      Suku jahe-jahean (Zingiberaceae)
ó  jahe
ó  kencur
ó  kunyit
ó  lengkuas


TUMBUHAN DIKOTIL

à  tumbuhan yang mempunyai dua buah keping biji yang tampak jelas pada saat biji berkecambah

Daun

ó  bentuknya beraneka ragam ada yang bertulang menyirip dan menjari
ó  tiap daun memiliki tangkai daun yang menempel pada cabang atau ranting
ó  letak daun
{  berhadapan bersilang :  setiap buku batang terdapat 2 daun yang berhadapan  contoh :  mengkudu (Morinda citrifolia), soka (Ixora paludosa)
{  berkarang :  setiap buku batang terdapat lebih dari 2 daun contoh :  pulai (Astonoa scholaris), alamanda (Allamanda chatartica), bunga mentega (Nerium oleander)

Batang

ó  mempunyai kambium sehingga batang dapat membesar
ó  memiliki pembuluh angkut yaitu pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letaknya teratur

Akar

ó  merupakan akar tunggang

Bunga

ó  mempunyai kelopak, mahkota, putik dan benang sari
ó  kelopak, mahkota dan benang sari berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya
ó  pada putik terdapat satu buah

Perkecambahan

ó  berkecambah dengan 2 daun lembaga
ó  organ yang pertama kali muncul adalah calon akar (radikula)
ó  perkecambahan terjadi di atas tanah (epigeal)
ó  pada saat berkecambah daun lembaga terangkat ke atas
ó  daun lembaga dan perpanjangan batang muncul ke permukaan tanah
ó  ada juga tumbuhan dikotil yang perkecambahannya hipogeal (di dalam tanah)


Penggolongan tumbuhan dikotil

1.      Suku jarak-jarakan (Euphorbiaceae)
ó  karet
ó  ubi kayu
ó  jarak
ó  puring

2.      Suku polong-polongan (Leguminoseae)
ó  petai
ó  putri malu
ó  lamtoro
ó  kembang merak
ó  flamboyan
ó  ketepeng
ó  kacang tanah
ó  kedelai

3.      Suku terung-terungan (Solanaceae)
ó  ciplukan
ó  terung
ó  cabai
ó  tomat
ó  tembakau
ó  kentang

4.      Suku jambu-jambuan (Myrtaceae)
ó  cengkih
ó  jambu biji
ó  jambu air
ó  jambu bol

5.      Suku komposite (Compositae)
ó  bunga matahari
ó  aster
ó  dahlia

KLASIFIKASI TUMBUHAN

Dunia tumbuhan terbagi menjadi

1.      Tumbuhan tak berpembuluh :
ó  Tumbuhan lumut
{  lumut daun (lumut sejati)
{  lumut hati

2.      Tumbuhan berpembuluh
ó  Tumbuhan paku
ó  Tumbuhan biji
{  Tumbuhan biji terbuka
{  Tumbuhan biji tertutup (dikotil dan monokotil)


LUMUT (BRYOPHYTA)

Bagian-bagian lumut

1.      antheridium  menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid)
2.      anteridiofor  menghasilkan sel kelamin betina (sel telur)
3.      gemetofit jantan
4.      talus
5.      kuncup
6.      rizoid  bagian yang menyerupai akar berbentuk benang-benang halus

Pengolongan Lumut


1.      Lumut Hati (Hepaticeae)
ó  berbentuk seperti lembaran daun dengan bagian tepi bercuping, bercabang atau membelah
ó  tumbuh secara horizontal (mendatar) dengan tempat tumbuhnya
ó  pada bagian bawah terdapat rizoid yang berfungsi untuk melekatkan diri pada tempat hidup dan untuk menyerap air dan mineral
ó  banyak ditemui di daerah pegunungan, tanah, di tepi sungai, dan tempat lembab yang terlindung dari matahari
ó  contoh :  Marchantia dan Pellia

2.      Lumut Sejati (Musci)
ó  banyak ditemui di tembok dan tanah yang lembab
ó  tumbuh vertikal (tegak lurus) dengan tempat tumbuhnya


Perkembangbiakan Lumut

Lumut mengalami dua tahap pergiliran keturunan yaitu tahap gametofit yang menghasilkan sel kelamin dan tahap sporofit yang menghasilkan spora

Tahap Sporofit  terjadi pada sporongium

1.      Spora jatuh menghasilkan protonema
2.      Protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut

Tahap Gametofit  terjadi pada tumbuhan lumut

1.      Tumbuhan lumut menghasilkan arkegonium dan antheridium (tumbuhan gametofit)
2.      Arkegonium menghasilkan sel telur
3.      Antheridium menghasilkan spermatozoid
4.      Pertemuan sel telur dan spermatozoid menghasilkan zigot
5.      Zigot tumbuh menjadi sporongium yang berbentuk tangkai dengan kotak spora di ujungnya (tumbuhan sporofit)
6.      Sporogium menghasilkan spora

Siklus tersebut terjadi secara berulang (Lihat Bagan 6.1 halaman 114)


TUMBUHAN PAKU (PTERIDOFITA)

ó  banyak dipelihara sebagai tanaman hias
ó  memiliki akar, batang dan daun sejati yang tidak berklorofil dan tidak berbunga
ó  daun mudanya menggulung
ó  dipermukaan bawah daun dewasa terdapat sorus (bintik-bintik coklat kehitaman)
ó  kumpulan sorus disebut sori
ó  dalam sorus terdapat kotak spora yang dilindungi selaput (indusium)
ó  daun yang memiliki sorus disebut daun fertil (subur)
ó  batang tumbuh di bawah tanah disebut rizom atau rimpang
ó  hidup di tempat teduh, lembab atau basah
ó  ada juga yang hidup menumpang pada tanaman lain (epifit)

Perkembangbiakan Paku

Paku mengalami dua tahap pergiliran keturunan yaitu tahap gametofit yang menghasilkan sel kelamin dan tahap sporofit yang menghasilkan spora

Tahap Sporofit   terjadi pada tumbuhan paku

1.      Spora jatuh dari daun menhasilkan protalium
2.      Protalium memiliki rizoid untuk menempel pada tanah dan menghisap air dan mineral

Tahap Gametofit terjadi pada protalium

1.      Protalium menghasilkan arkegonium dan antheridium
2.      Arkegonium menghasilkan sel telur
3.      Antheridium menghasilkan spermatozoid
4.      Pertemuan sel telur dan spermatozoid menghasilkan zigot
5.      Zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku muda dan protalium mati
6.      Tumbuhan paku muda tumbuh menjadi tumbuhan paku dewasa yang menghasilkan spora.

Siklus tersebut terjadi secara berulang (Lihat Bagan 6.2 halaman 116)

Penggolongan Tumbuhan Paku


1.      Paku Kawat atau Paku Rambut (Lycopodinae)
ó  Lycopodium lucidulum  tidak memiliki strobili (sporofil dalam bentuk kerucut) dan sporangium tersebar diantara mikrofil (daun) yang steril
ó  Lycopodium clavantum  hidup di darat
ó  Lycopodium cernuum  hidup di darat, digunakan untuk karangan bunga dan obat-obatan.

2.      Paku Ekor Kuda (Equisentinae)
ó  equisetum debile 
{  memiliki rizom
{  tumbuh di tempat lembab misalnya di sela-sela rerumputan
{  batangnya mengandung zat kersik untuk bahan penggosok

3.      Paku Sejati (Filicinae)
ó  berdaun agak lebar dengan susunan tulang daun yang tampak jelas
ó  terdiri dari 2 kelompok :
{  hidup di air  (hydropterides)
1.      semanggi (Marsiela crenata)
2.      Azolla pinnata
{  hidup di darat (filices)
1.      paku tiang (Cyanthea contaminans)  hidup di pegunungan, untuk tanaman hias
2.      paku sarang burung (Asplenium nidus dan Asplenium belangeri)  hidup di dataran rendah dan tinggi
3.      paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum)  hidup di dataran rendah dan tinggi
4.      suplir (Adiantum cuneatum, Adiantum transersum, Adiantum peruvianum)  hidup di dataran rendah dan tinggi


TUMBUHAN BIJI (SPERMATOFITA)

Tumbuhan biji memiliki akar, batang, daun, bunga
Tumbuhan biji memiliki alat perkawinan berupa bunga à  anthophyta
Tumbuhan biji berkembang biak dengan biji

Akar
ó  terletak di dalam tanah
ó  fungsi akar :
1.      mengokohkan batang
2.      organ pernafasan
3.      menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah
4.      menyimpan cadangan makanan contoh pada singkong, wortel, bunga dahlia
ó  bagian-bagian akar
1.      rambut akar  untuk menyerap air dan garam mineral
2.      tudung akat  untuk menembus lapisan tanah

Batang

ó  fungsi :
1.      mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun
2.      mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman
3.      organ pernafasan (lentisel)
ó  bagian-bagian batang
1.      pembuluh kayu (xilem)  untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun
2.      pembuluh tapis (floem)  untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.

Daun

ó  fungsi
1.      tempat terjadinya fotosintesis
2.      organ pernafasan (stomata)
ó  bagian-bagian daun
1.      jaringan tiang (palisade)
2.      jaringan bunga karang  terdapat bintik-bintik yang disebut kloroflas yang berisi klorofil
3.      mulut daun (stomata)  tempat keluar masuknya udara
4.      berkas pembuluh tapis dan pembuluh kayu yang membentuk tulang daun


Bunga

ó  fungsi
1.      sebagai alat perkembangbiakan
2.      pembuahan diawali dengan penyerbukan yaitu jatuhnya benang sari ke kepala putik

ó  bagian-bagian bunga
1.      tangkai bunga
2.      dasar bunga
3.      putik  alat kelamin betina yang menghasilkan sel kelamin betina
4.      benang sari  alat kelamin jantan yang menghasilkan sel kelamin jantan
5.      mahkota bunga
6.      kelopak bunga


Pengelompokkan Tumbuhan Biji

1.      Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
2.      Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
ó  tumbuhan berkeping satu (monokotil)
ó  tumbuhan berkeping dua (dikotil)


TUMBUHAN BIJI TERBUKA (GYMNOSPERMAE)

Ciri-ciri

1.      bakal bijinya tidak dibungkus daun buah atau bakal buah (tumbuhan biji telanjang)
2.      tidak meranggas
3.      memiliki akar, batang, daun sejati
4.      memiliki bunga untuk alat perkembangbiakan

Akar

ó  berakar tunggang  contoh belinjo dan konifer
ó  berakar serabut contoh pakis haji

Batang

ó  berkayu besar contoh tusam dan belinjo
ó  perdu/tidak berkayu contoh  pakis haji

Daun

ó  seperti jarum contoh tusam (pinus)
ó  seperti pita bertulang daun sejajar contoh pakis haji
ó  bertulang daun menyirip contoh melinjo

Bunga

ó  tidak mempunyai kelopak bunga dan mahkota bunga
ó  hanya mempunyai alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
ó  ada tumbuhan yang alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada pohon yang berbeda



Contoh tumbuhan biji terbuka :
1.      Pakis Haji (Cycas rumphii)
ó  menyerupai pohon kelapa
ó  daun berbentuk pita dengan tulang daun sejajar
ó  daun muda menggulung
ó  batang tidak bercabang
ó  alat perkembangbiakan jantan terdapat pada pohon jantan
ó  alat perkembangbiakan betina terdapat pada pohon betina
ó  umumnya dimanfaatkan untuk tanaman hias

2.      Belinjo
ó  daun agak lebar dengan tulang daun menyirip
ó  batang tidak bercabang
ó  bunga jantan dan bunga betina tidak dalam satu tangkai
ó  tinggi pohon dapat mencapai 50 meter
ó  dimannfaatkan untuk sayut (bakal biji bunga betina), bahan kertas dan perabot rumah tangga (batangnya)

3.      Konifer
ó  tidak mengalami gugur daun (evergreen)
ó  berberupa semak, perdu atau pohon
ó  bunga disebut rujung (strobilus) yang terdiri dari rujung jantan dan rujung betina
ó  rujung jantan berbentuk sisik menghasilkan sel kelamin jantan
ó  rujung betina berbentuk sisik pembawa bakal biji
ó  sisik dilindungi daun pelindung yang berupa sisik
ó  Contoh
1.      tusam/pinus (Pinus merkusii)
{  daun seperti jarum
{  pohon lurus dan tinggi (dapat mencapai 40 meter)
{  getah dapat dibuat terpentin
{  batang dapat dibuat korek api, perabot rumah, tangga, bahan dasar kertas, dan untuk pembuatan balsam
2.      balsam (Abies balsamea) untuk pembuatan balsam
3.      damar (Agathis alba) untuk bahan pembuat kertas dan perabot rumah tangga


TUMBUHAN BIJI TERTUTUP (ANGIOSPERMAE)

Ciri-ciri

1.      biji terletak pada daging buah
2.      bakal buah kadang-kadang bersama bagian lain dari bunga menjadi buah
3.      bentuk nya berupa pohon, perdu, semak, atau merambat
4.      jenisnya lebih 300.000 jenis

Penggolongan Tumbuhan biji tertutup

1.      Tumbuhan berkeping satu (monokotil)
2.      Tumbuhan berkeping dua (dikotil)

TUMBUHAN MONOKOTIL

à memiliki sattu daun lembaga

Daun

ó  berbentuk pita dengan tulang daun sejajar
ó  daun langsung menempel pada batang

Batang

ó  batang beruas dan tidak bercabang
ó  batang tidak mempunyai kambium
ó  jika dipotong melintang terlihat ikatan pembuluh angkut yaitu pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letakknya tidak terakur

Akar

ó  merupakan akar serabut

Bunga

ó  mempunyai bangian yang berjumlah tiga atau kelipatannya


Perkecambahan
ó  berkecambah dengan satu daun lembaga
ó  organ yang pertama kali muncul adalah calon akar (radikula)
ó  perkecambahan terjadi di dalam tanah (hipogeal) dimana lembaga tetap berada pada kulit biji dan tetap berada di dalam tanah
ó  pada saat berkecambah (lapisan yang melindungi tunas lembaga)  koleoptil tumbuh ke atas menembus permukaan tanah
ó  tunas lembaga dalam koleoptil tumbuh ke atas

Penggolongan tumbuhan monokotil

1.      Suku rumput-rumputan (Gramineae)
ó  padi
ó  jagung
ó  rumput
ó  gandum

2.      Suku pinang-pinangan (Palmae)
ó  kelapa
ó  pinang
ó  aren
ó  lontar
ó  sagu
3.      Suku pisang-pisangan (Musaceae)
ó  pisang raja
ó  pisang ambon
ó  pisang kipas
ó  pisang hias

4.      Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae)
ó  anggrek bulan
ó  anggrek kalajengking
ó  anggrek merpati
ó  vanili

5.      Suku jahe-jahean (Zingiberaceae)
ó  jahe
ó  kencur
ó  kunyit
ó  lengkuas


TUMBUHAN DIKOTIL

 tumbuhan yang mempunyai dua buah keping biji yang tampak jelas pada saat biji berkecambah

Daun

ó  bentuknya beraneka ragam ada yang bertulang menyirip dan menjari
ó  tiap daun memiliki tangkai daun yang menempel pada cabang atau ranting
ó  letak daun
{  berhadapan bersilang :  setiap buku batang terdapat 2 daun yang berhadapan contoh :  mengkudu (Morinda citrifolia), soka (Ixora paludosa)
{  berkarang :  setiap buku batang terdapat lebih dari 2 daun contoh :  pulai (Astonoa scholaris), alamanda (Allamanda chatartica), bunga mentega (Nerium oleander)

Batang

ó  mempunyai kambium sehingga batang dapat membesar
ó  memiliki pembuluh angkut yaitu pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letaknya teratur

Akar

ó  merupakan akar tunggang

Bunga

ó  mempunyai kelopak, mahkota, putik dan benang sari
ó  kelopak, mahkota dan benang sari berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya
ó  pada putik terdapat satu buah

Perkecambahan

ó  berkecambah dengan 2 daun lembaga
ó  organ yang pertama kali muncul adalah calon akar (radikula)
ó  perkecambahan terjadi di atas tanah (epigeal)
ó  pada saat berkecambah daun lembaga terangkat ke atas
ó  daun lembaga dan perpanjangan batang muncul ke permukaan tanah
ó  ada juga tumbuhan dikotil yang perkecambahannya hipogeal (di dalam tanah)


Penggolongan tumbuhan dikotil

1.      Suku jarak-jarakan (Euphorbiaceae)
ó  karet
ó  ubi kayu
ó  jarak
ó  puring

2.      Suku polong-polongan (Leguminoseae)
ó  petai
ó  putri malu
ó  lamtoro
ó  kembang merak
ó  flamboyan
ó  ketepeng
ó  kacang tanah
ó  kedelai

3.      Suku terung-terungan (Solanaceae)
ó  ciplukan
ó  terung
ó  cabai
ó  tomat
ó  tembakau
ó  kentang

4.      Suku jambu-jambuan (Myrtaceae)
ó  cengkih
ó  jambu biji
ó  jambu air
ó  jambu bol

5.      Suku komposite (Compositae)
ó  bunga matahari
ó  aster

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...