Dunia tumbuhan terbagi menjadi
1.
Tumbuhan tak berpembuluh :
ó Tumbuhan lumut
{ lumut daun (lumut sejati)
{ lumut hati
2.
Tumbuhan berpembuluh
ó Tumbuhan paku
ó Tumbuhan biji
{ Tumbuhan biji terbuka
{ Tumbuhan biji tertutup (dikotil dan monokotil)
LUMUT (BRYOPHYTA)
Bagian-bagian lumut
1.
antheridium menghasilkan sel kelamin
jantan (spermatozoid)
2.
anteridiofor menghasilkan sel kelamin betina (sel telur)
3.
gemetofit jantan
4.
talus
5.
kuncup
6.
rizoid bagian yang menyerupai akar
berbentuk benang-benang halus
Pengolongan Lumut
1.
Lumut Hati (Hepaticeae)
ó berbentuk seperti lembaran daun dengan bagian tepi bercuping,
bercabang atau membelah
ó tumbuh secara horizontal (mendatar) dengan tempat tumbuhnya
ó pada bagian bawah terdapat rizoid yang berfungsi untuk melekatkan
diri pada tempat hidup dan untuk menyerap air dan mineral
ó banyak ditemui di daerah pegunungan, tanah, di tepi sungai, dan
tempat lembab yang terlindung dari matahari
ó contoh : Marchantia dan
Pellia
2.
Lumut Sejati (Musci)
ó banyak ditemui di tembok dan tanah yang lembab
ó tumbuh vertikal (tegak lurus) dengan tempat tumbuhnya
Perkembangbiakan Lumut
Lumut mengalami dua tahap pergiliran
keturunan yaitu tahap gametofit yang menghasilkan sel kelamin dan tahap
sporofit yang menghasilkan spora
Tahap Sporofit terjadi pada sporongium
1.
Spora jatuh menghasilkan
protonema
2.
Protonema tumbuh menjadi
tumbuhan lumut
Tahap Gametofit à terjadi pada tumbuhan lumut
1.
Tumbuhan lumut menghasilkan
arkegonium dan antheridium (tumbuhan gametofit)
2.
Arkegonium menghasilkan sel
telur
3.
Antheridium menghasilkan
spermatozoid
4.
Pertemuan sel telur dan
spermatozoid menghasilkan zigot
5.
Zigot tumbuh menjadi sporongium
yang berbentuk tangkai dengan kotak spora di ujungnya (tumbuhan sporofit)
6.
Sporogium menghasilkan spora
TUMBUHAN PAKU (PTERIDOFITA)
ó banyak dipelihara sebagai tanaman hias
ó memiliki akar, batang dan daun sejati yang tidak berklorofil dan
tidak berbunga
ó daun mudanya menggulung
ó dipermukaan bawah daun dewasa terdapat sorus (bintik-bintik coklat
kehitaman)
ó kumpulan sorus disebut sori
ó dalam sorus terdapat kotak spora yang dilindungi selaput (indusium)
ó daun yang memiliki sorus disebut daun fertil (subur)
ó batang tumbuh di bawah tanah disebut rizom atau rimpang
ó hidup di tempat teduh, lembab atau basah
ó ada juga yang hidup menumpang pada tanaman lain (epifit)
Perkembangbiakan Paku
Paku mengalami dua tahap pergiliran
keturunan yaitu tahap gametofit yang menghasilkan sel kelamin dan tahap
sporofit yang menghasilkan spora
Tahap Sporofit terjadi pada tumbuhan paku
1.
Spora jatuh dari daun
menhasilkan protalium
2.
Protalium memiliki rizoid untuk
menempel pada tanah dan menghisap air dan mineral
Tahap Gametofit terjadi pada protalium
1.
Protalium menghasilkan
arkegonium dan antheridium
2.
Arkegonium menghasilkan sel
telur
3.
Antheridium menghasilkan
spermatozoid
4.
Pertemuan sel telur dan
spermatozoid menghasilkan zigot
5.
Zigot tumbuh menjadi tumbuhan
paku muda dan protalium mati
6.
Tumbuhan paku muda tumbuh
menjadi tumbuhan paku dewasa yang menghasilkan spora.
Siklus tersebut terjadi secara berulang (Lihat
Bagan 6.2 halaman 116)
Penggolongan Tumbuhan Paku
1.
Paku Kawat atau Paku
Rambut (Lycopodinae)
ó Lycopodium lucidulum à tidak memiliki strobili
(sporofil dalam bentuk kerucut) dan sporangium tersebar diantara mikrofil
(daun) yang steril
ó Lycopodium clavantum à hidup di darat
ó Lycopodium cernuum à hidup di darat, digunakan untuk karangan
bunga dan obat-obatan.
2.
Paku Ekor Kuda
(Equisentinae)
ó equisetum debile
{ memiliki rizom
{ tumbuh di tempat lembab misalnya di sela-sela rerumputan
{ batangnya mengandung zat kersik untuk bahan penggosok
3.
Paku Sejati (Filicinae)
ó berdaun agak lebar dengan susunan tulang daun yang tampak jelas
ó terdiri dari 2 kelompok :
{ hidup di air (hydropterides)
1.
semanggi (Marsiela crenata)
2.
Azolla pinnata
{ hidup di darat (filices)
1.
paku tiang (Cyanthea
contaminans) hidup di pegunungan, untuk tanaman hias
2.
paku sarang burung (Asplenium
nidus dan Asplenium belangeri)
hidup di dataran rendah dan tinggi
3.
paku tanduk rusa (Platycerium
bifurcatum) hidup di dataran rendah dan
tinggi
4.
suplir (Adiantum cuneatum,
Adiantum transersum, Adiantum peruvianum)
hidup di dataran rendah dan tinggi
TUMBUHAN BIJI (SPERMATOFITA)
Tumbuhan biji memiliki akar, batang, daun,
bunga
Tumbuhan biji memiliki alat perkawinan
berupa bunga à
anthophyta
Tumbuhan biji berkembang biak dengan biji
Akar
ó terletak di dalam tanah
ó fungsi akar :
1.
mengokohkan batang
2.
organ pernafasan
3.
menyerap air dan garam mineral
dari dalam tanah
4.
menyimpan cadangan makanan
contoh pada singkong, wortel, bunga dahlia
ó bagian-bagian akar
1.
rambut akar untuk menyerap air dan garam
mineral
2.
tudung akat untuk menembus lapisan tanah
Batang
ó fungsi :
1.
mengangkut air dan garam
mineral dari akar ke daun
2.
mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tanaman
3.
organ pernafasan (lentisel)
ó bagian-bagian batang
1.
pembuluh kayu (xilem) untuk mengangkut air dan
garam mineral dari akar ke daun
2.
pembuluh tapis (floem) untuk mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.
Daun
ó fungsi
1.
tempat terjadinya fotosintesis
2.
organ pernafasan (stomata)
ó bagian-bagian daun
1.
jaringan tiang (palisade)
2.
jaringan bunga karang terdapat bintik-bintik yang
disebut kloroflas yang berisi klorofil
3.
mulut daun (stomata) tempat keluar masuknya udara
4.
berkas pembuluh tapis dan
pembuluh kayu yang membentuk tulang daun
Bunga
ó fungsi
1.
sebagai alat perkembangbiakan
2.
pembuahan diawali dengan
penyerbukan yaitu jatuhnya benang sari ke kepala putik
ó bagian-bagian bunga
1.
tangkai bunga
2.
dasar bunga
3.
putik alat kelamin betina yang
menghasilkan sel kelamin betina
4.
benang sari alat kelamin jantan yang menghasilkan sel
kelamin jantan
5.
mahkota bunga
6.
kelopak bunga
Pengelompokkan Tumbuhan Biji
1.
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
2.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
ó tumbuhan berkeping satu (monokotil)
ó tumbuhan berkeping dua (dikotil)
TUMBUHAN BIJI TERBUKA (GYMNOSPERMAE)
Ciri-ciri
1.
bakal bijinya tidak dibungkus
daun buah atau bakal buah (tumbuhan biji telanjang)
2.
tidak meranggas
3.
memiliki akar, batang, daun sejati
4.
memiliki bunga untuk alat
perkembangbiakan
Akar
ó berakar tunggang contoh belinjo dan konifer
ó berakar serabut contoh pakis haji
Batang
ó berkayu besar
contoh tusam dan belinjo
ó perdu/tidak berkayu contoh pakis haji
Daun
ó seperti jarum contoh tusam (pinus)
ó seperti pita bertulang daun sejajar contoh pakis haji
ó bertulang daun menyirip
contoh belinjo
Bunga
ó tidak mempunyai kelopak bunga dan mahkota bunga
ó hanya mempunyai alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
ó ada tumbuhan yang alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
terdapat pada pohon yang berbeda
Contoh tumbuhan biji terbuka :
1.
Pakis Haji (Cycas rumphii)
ó menyerupai pohon kelapa
ó daun berbentuk pita dengan tulang daun sejajar
ó daun muda menggulung
ó batang tidak bercabang
ó alat perkembangbiakan jantan terdapat pada pohon jantan
ó alat perkembangbiakan betina terdapat pada pohon betina
ó umumnya dimanfaatkan untuk tanaman hias
2. Melinjo
ó daun agak lebar dengan tulang daun menyirip
ó batang tidak bercabang
ó bunga jantan dan bunga betina tidak dalam satu tangkai
ó tinggi pohon dapat mencapai 50 meter
ó dimannfaatkan untuk sayut (bakal biji bunga betina), bahan kertas
dan perabot rumah tangga (batangnya)
3.
Konifer
ó tidak mengalami gugur daun (evergreen)
ó berberupa semak, perdu atau pohon
ó bunga disebut rujung (strobilus) yang terdiri dari rujung jantan dan
rujung betina
ó rujung jantan berbentuk sisik menghasilkan sel kelamin jantan
ó rujung betina berbentuk sisik pembawa bakal biji
ó sisik dilindungi daun pelindung yang berupa sisik
ó Contoh
1.
tusam/pinus (Pinus merkusii)
{
daun seperti jarum
{
pohon lurus dan tinggi (dapat
mencapai 40 meter)
{
getah dapat dibuat terpentin
{
batang dapat dibuat korek api,
perabot rumah, tangga, bahan dasar kertas, dan untuk pembuatan balsam
2.
balsam (Abies balsamea) untuk
pembuatan balsam
3.
damar (Agathis alba) untuk bahan pembuat kertas
dan perabot rumah tangga
TUMBUHAN BIJI TERTUTUP (ANGIOSPERMAE)
Ciri-ciri
1.
biji terletak pada daging buah
2.
bakal buah kadang-kadang
bersama bagian lain dari bunga menjadi buah
3.
bentuk nya berupa pohon, perdu,
semak, atau merambat
4.
jenisnya lebih 300.000 jenis
Penggolongan Tumbuhan biji tertutup
1.
Tumbuhan berkeping satu
(monokotil)
2.
Tumbuhan berkeping dua
(dikotil)
TUMBUHAN MONOKOTIL
à memiliki sattu daun lembaga
Daun
ó berbentuk pita dengan tulang daun sejajar
ó daun langsung menempel pada batang
Batang
ó batang beruas dan tidak bercabang
ó batang tidak mempunyai kambium
ó jika dipotong melintang terlihat ikatan pembuluh angkut yaitu
pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letakknya tidak terakur
Akar
ó merupakan akar serabut
Bunga
ó mempunyai bangian yang berjumlah tiga atau kelipatannya
Perkecambahan
ó berkecambah dengan satu daun lembaga
ó organ yang pertama kali muncul adalah calon akar (radikula)
ó perkecambahan terjadi di dalam tanah (hipogeal) dimana lembaga tetap
berada pada kulit biji dan tetap berada di dalam tanah
ó pada saat berkecambah (lapisan yang melindungi tunas lembaga) koleoptil tumbuh ke atas menembus permukaan
tanah
ó tunas lembaga dalam koleoptil tumbuh ke atas
Penggolongan tumbuhan monokotil
1.
Suku rumput-rumputan (Gramineae)
ó padi
ó jagung
ó rumput
ó gandum
2.
Suku pinang-pinangan (Palmae)
ó kelapa
ó pinang
ó aren
ó lontar
ó sagu
3.
Suku pisang-pisangan (Musaceae)
ó pisang raja
ó pisang ambon
ó pisang kipas
ó pisang hias
4.
Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae)
ó anggrek bulan
ó anggrek kalajengking
ó anggrek merpati
ó vanili
5.
Suku jahe-jahean (Zingiberaceae)
ó jahe
ó kencur
ó kunyit
ó lengkuas
TUMBUHAN DIKOTIL
à tumbuhan yang mempunyai dua
buah keping biji yang tampak jelas pada saat biji berkecambah
Daun
ó bentuknya beraneka ragam ada yang bertulang menyirip dan menjari
ó tiap daun memiliki tangkai daun yang menempel pada cabang atau
ranting
ó letak daun
{ berhadapan bersilang : setiap
buku batang terdapat 2 daun yang berhadapan
contoh : mengkudu (Morinda
citrifolia), soka (Ixora paludosa)
{ berkarang : setiap buku
batang terdapat lebih dari 2 daun contoh : pulai (Astonoa scholaris), alamanda (Allamanda
chatartica), bunga mentega (Nerium oleander)
Batang
ó mempunyai kambium sehingga batang dapat membesar
ó memiliki pembuluh angkut yaitu pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang
letaknya teratur
Akar
ó merupakan akar tunggang
Bunga
ó mempunyai kelopak, mahkota, putik dan benang sari
ó kelopak, mahkota dan benang sari berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya
ó pada putik terdapat satu buah
Perkecambahan
ó berkecambah dengan 2 daun lembaga
ó organ yang pertama kali muncul adalah calon akar (radikula)
ó perkecambahan terjadi di atas tanah (epigeal)
ó pada saat berkecambah daun lembaga terangkat ke atas
ó daun lembaga dan perpanjangan batang muncul ke permukaan tanah
ó ada juga tumbuhan dikotil yang perkecambahannya hipogeal (di dalam
tanah)
Penggolongan tumbuhan dikotil
1.
Suku jarak-jarakan (Euphorbiaceae)
ó karet
ó ubi kayu
ó jarak
ó puring
2.
Suku polong-polongan (Leguminoseae)
ó petai
ó putri malu
ó lamtoro
ó kembang merak
ó flamboyan
ó ketepeng
ó kacang tanah
ó kedelai
3.
Suku terung-terungan (Solanaceae)
ó ciplukan
ó terung
ó cabai
ó tomat
ó tembakau
ó kentang
4.
Suku jambu-jambuan (Myrtaceae)
ó cengkih
ó jambu biji
ó jambu air
ó jambu bol
5.
Suku komposite (Compositae)
ó bunga matahari
ó aster
ó dahlia
KLASIFIKASI TUMBUHAN
Dunia tumbuhan terbagi menjadi
1.
Tumbuhan tak berpembuluh :
ó Tumbuhan lumut
{ lumut daun (lumut sejati)
{ lumut hati
2.
Tumbuhan berpembuluh
ó Tumbuhan paku
ó Tumbuhan biji
{ Tumbuhan biji terbuka
{ Tumbuhan biji tertutup (dikotil dan monokotil)
LUMUT (BRYOPHYTA)
Bagian-bagian lumut
1.
antheridium menghasilkan sel kelamin
jantan (spermatozoid)
2.
anteridiofor menghasilkan sel kelamin betina (sel telur)
3.
gemetofit jantan
4.
talus
5.
kuncup
6.
rizoid bagian yang menyerupai akar
berbentuk benang-benang halus
Pengolongan Lumut
1.
Lumut Hati (Hepaticeae)
ó berbentuk seperti lembaran daun dengan bagian tepi bercuping,
bercabang atau membelah
ó tumbuh secara horizontal (mendatar) dengan tempat tumbuhnya
ó pada bagian bawah terdapat rizoid yang berfungsi untuk melekatkan
diri pada tempat hidup dan untuk menyerap air dan mineral
ó banyak ditemui di daerah pegunungan, tanah, di tepi sungai, dan
tempat lembab yang terlindung dari matahari
ó contoh : Marchantia dan
Pellia
2.
Lumut Sejati (Musci)
ó banyak ditemui di tembok dan tanah yang lembab
ó tumbuh vertikal (tegak lurus) dengan tempat tumbuhnya
Perkembangbiakan Lumut
Lumut mengalami dua tahap pergiliran
keturunan yaitu tahap gametofit yang menghasilkan sel kelamin dan tahap
sporofit yang menghasilkan spora
Tahap Sporofit terjadi pada sporongium
1.
Spora jatuh menghasilkan
protonema
2.
Protonema tumbuh menjadi
tumbuhan lumut
Tahap Gametofit terjadi pada tumbuhan lumut
1.
Tumbuhan lumut menghasilkan
arkegonium dan antheridium (tumbuhan gametofit)
2.
Arkegonium menghasilkan sel
telur
3.
Antheridium menghasilkan
spermatozoid
4.
Pertemuan sel telur dan
spermatozoid menghasilkan zigot
5.
Zigot tumbuh menjadi sporongium
yang berbentuk tangkai dengan kotak spora di ujungnya (tumbuhan sporofit)
6.
Sporogium menghasilkan spora
Siklus tersebut terjadi secara berulang (Lihat
Bagan 6.1 halaman 114)
TUMBUHAN PAKU (PTERIDOFITA)
ó banyak dipelihara sebagai tanaman hias
ó memiliki akar, batang dan daun sejati yang tidak berklorofil dan
tidak berbunga
ó daun mudanya menggulung
ó dipermukaan bawah daun dewasa terdapat sorus (bintik-bintik coklat
kehitaman)
ó kumpulan sorus disebut sori
ó dalam sorus terdapat kotak spora yang dilindungi selaput (indusium)
ó daun yang memiliki sorus disebut daun fertil (subur)
ó batang tumbuh di bawah tanah disebut rizom atau rimpang
ó hidup di tempat teduh, lembab atau basah
ó ada juga yang hidup menumpang pada tanaman lain (epifit)
Perkembangbiakan Paku
Paku mengalami dua tahap pergiliran
keturunan yaitu tahap gametofit yang menghasilkan sel kelamin dan tahap
sporofit yang menghasilkan spora
Tahap Sporofit terjadi pada tumbuhan paku
1.
Spora jatuh dari daun
menhasilkan protalium
2.
Protalium memiliki rizoid untuk
menempel pada tanah dan menghisap air dan mineral
Tahap Gametofit terjadi pada protalium
1.
Protalium menghasilkan
arkegonium dan antheridium
2.
Arkegonium menghasilkan sel
telur
3.
Antheridium menghasilkan
spermatozoid
4.
Pertemuan sel telur dan
spermatozoid menghasilkan zigot
5.
Zigot tumbuh menjadi tumbuhan
paku muda dan protalium mati
6.
Tumbuhan paku muda tumbuh
menjadi tumbuhan paku dewasa yang menghasilkan spora.
Siklus tersebut terjadi secara berulang (Lihat
Bagan 6.2 halaman 116)
Penggolongan Tumbuhan Paku
1.
Paku Kawat atau Paku
Rambut (Lycopodinae)
ó Lycopodium lucidulum tidak memiliki strobili
(sporofil dalam bentuk kerucut) dan sporangium tersebar diantara mikrofil
(daun) yang steril
ó Lycopodium clavantum hidup di darat
ó Lycopodium cernuum hidup di darat, digunakan untuk karangan
bunga dan obat-obatan.
2.
Paku Ekor Kuda
(Equisentinae)
ó equisetum debile
{ memiliki rizom
{ tumbuh di tempat lembab misalnya di sela-sela rerumputan
{ batangnya mengandung zat kersik untuk bahan penggosok
3.
Paku Sejati (Filicinae)
ó berdaun agak lebar dengan susunan tulang daun yang tampak jelas
ó terdiri dari 2 kelompok :
{ hidup di air (hydropterides)
1.
semanggi (Marsiela crenata)
2.
Azolla pinnata
{ hidup di darat (filices)
1.
paku tiang (Cyanthea
contaminans) hidup di pegunungan, untuk tanaman hias
2.
paku sarang burung (Asplenium
nidus dan Asplenium belangeri)
hidup di dataran rendah dan tinggi
3.
paku tanduk rusa (Platycerium
bifurcatum) hidup di dataran rendah dan
tinggi
4.
suplir (Adiantum cuneatum,
Adiantum transersum, Adiantum peruvianum)
hidup di dataran rendah dan tinggi
TUMBUHAN BIJI (SPERMATOFITA)
Tumbuhan biji memiliki akar, batang, daun,
bunga
Tumbuhan biji memiliki alat perkawinan
berupa bunga à
anthophyta
Tumbuhan biji berkembang biak dengan biji
Akar
ó terletak di dalam tanah
ó fungsi akar :
1.
mengokohkan batang
2.
organ pernafasan
3.
menyerap air dan garam mineral
dari dalam tanah
4.
menyimpan cadangan makanan
contoh pada singkong, wortel, bunga dahlia
ó bagian-bagian akar
1.
rambut akar untuk menyerap air dan garam
mineral
2.
tudung akat untuk menembus lapisan tanah
Batang
ó fungsi :
1.
mengangkut air dan garam
mineral dari akar ke daun
2.
mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tanaman
3.
organ pernafasan (lentisel)
ó bagian-bagian batang
1.
pembuluh kayu (xilem) untuk mengangkut air dan
garam mineral dari akar ke daun
2.
pembuluh tapis (floem) untuk mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.
Daun
ó fungsi
1.
tempat terjadinya fotosintesis
2.
organ pernafasan (stomata)
ó bagian-bagian daun
1.
jaringan tiang (palisade)
2.
jaringan bunga karang terdapat bintik-bintik yang
disebut kloroflas yang berisi klorofil
3.
mulut daun (stomata) tempat keluar masuknya udara
4.
berkas pembuluh tapis dan
pembuluh kayu yang membentuk tulang daun
Bunga
ó fungsi
1.
sebagai alat perkembangbiakan
2.
pembuahan diawali dengan
penyerbukan yaitu jatuhnya benang sari ke kepala putik
ó bagian-bagian bunga
1.
tangkai bunga
2.
dasar bunga
3.
putik alat kelamin betina yang
menghasilkan sel kelamin betina
4.
benang sari alat kelamin jantan yang menghasilkan sel
kelamin jantan
5.
mahkota bunga
6.
kelopak bunga
Pengelompokkan Tumbuhan Biji
1.
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
2.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
ó tumbuhan berkeping satu (monokotil)
ó tumbuhan berkeping dua (dikotil)
TUMBUHAN BIJI TERBUKA (GYMNOSPERMAE)
Ciri-ciri
1.
bakal bijinya tidak dibungkus
daun buah atau bakal buah (tumbuhan biji telanjang)
2.
tidak meranggas
3.
memiliki akar, batang, daun sejati
4.
memiliki bunga untuk alat
perkembangbiakan
Akar
ó berakar tunggang contoh belinjo dan konifer
ó berakar serabut contoh pakis haji
Batang
ó berkayu besar
contoh tusam dan belinjo
ó perdu/tidak berkayu contoh pakis haji
Daun
ó seperti jarum contoh tusam (pinus)
ó seperti pita bertulang daun sejajar contoh pakis haji
ó bertulang daun menyirip
contoh melinjo
Bunga
ó tidak mempunyai kelopak bunga dan mahkota bunga
ó hanya mempunyai alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
ó ada tumbuhan yang alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
terdapat pada pohon yang berbeda
Contoh tumbuhan biji terbuka :
1.
Pakis Haji (Cycas rumphii)
ó menyerupai pohon kelapa
ó daun berbentuk pita dengan tulang daun sejajar
ó daun muda menggulung
ó batang tidak bercabang
ó alat perkembangbiakan jantan terdapat pada pohon jantan
ó alat perkembangbiakan betina terdapat pada pohon betina
ó umumnya dimanfaatkan untuk tanaman hias
2.
Belinjo
ó daun agak lebar dengan tulang daun menyirip
ó batang tidak bercabang
ó bunga jantan dan bunga betina tidak dalam satu tangkai
ó tinggi pohon dapat mencapai 50 meter
ó dimannfaatkan untuk sayut (bakal biji bunga betina), bahan kertas
dan perabot rumah tangga (batangnya)
3.
Konifer
ó tidak mengalami gugur daun (evergreen)
ó berberupa semak, perdu atau pohon
ó bunga disebut rujung (strobilus) yang terdiri dari rujung jantan dan
rujung betina
ó rujung jantan berbentuk sisik menghasilkan sel kelamin jantan
ó rujung betina berbentuk sisik pembawa bakal biji
ó sisik dilindungi daun pelindung yang berupa sisik
ó Contoh
1.
tusam/pinus (Pinus merkusii)
{
daun seperti jarum
{
pohon lurus dan tinggi (dapat
mencapai 40 meter)
{
getah dapat dibuat terpentin
{
batang dapat dibuat korek api,
perabot rumah, tangga, bahan dasar kertas, dan untuk pembuatan balsam
2.
balsam (Abies balsamea) untuk
pembuatan balsam
3.
damar (Agathis alba) untuk bahan pembuat kertas
dan perabot rumah tangga
TUMBUHAN BIJI TERTUTUP (ANGIOSPERMAE)
Ciri-ciri
1.
biji terletak pada daging buah
2.
bakal buah kadang-kadang
bersama bagian lain dari bunga menjadi buah
3.
bentuk nya berupa pohon, perdu,
semak, atau merambat
4.
jenisnya lebih 300.000 jenis
Penggolongan Tumbuhan biji tertutup
1.
Tumbuhan berkeping satu
(monokotil)
2.
Tumbuhan berkeping dua
(dikotil)
TUMBUHAN MONOKOTIL
à memiliki sattu daun lembaga
Daun
ó berbentuk pita dengan tulang daun sejajar
ó daun langsung menempel pada batang
Batang
ó batang beruas dan tidak bercabang
ó batang tidak mempunyai kambium
ó jika dipotong melintang terlihat ikatan pembuluh angkut yaitu
pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang letakknya tidak terakur
Akar
ó merupakan akar serabut
Bunga
ó mempunyai bangian yang berjumlah tiga atau kelipatannya
Perkecambahan
ó berkecambah dengan satu daun lembaga
ó organ yang pertama kali muncul adalah calon akar (radikula)
ó perkecambahan terjadi di dalam tanah (hipogeal) dimana lembaga tetap
berada pada kulit biji dan tetap berada di dalam tanah
ó pada saat berkecambah (lapisan yang melindungi tunas lembaga) koleoptil tumbuh ke atas menembus permukaan
tanah
ó tunas lembaga dalam koleoptil tumbuh ke atas
Penggolongan tumbuhan monokotil
1.
Suku rumput-rumputan (Gramineae)
ó padi
ó jagung
ó rumput
ó gandum
2.
Suku pinang-pinangan (Palmae)
ó kelapa
ó pinang
ó aren
ó lontar
ó sagu
3.
Suku pisang-pisangan (Musaceae)
ó pisang raja
ó pisang ambon
ó pisang kipas
ó pisang hias
4.
Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae)
ó anggrek bulan
ó anggrek kalajengking
ó anggrek merpati
ó vanili
5.
Suku jahe-jahean (Zingiberaceae)
ó jahe
ó kencur
ó kunyit
ó lengkuas
TUMBUHAN DIKOTIL
tumbuhan yang mempunyai dua
buah keping biji yang tampak jelas pada saat biji berkecambah
Daun
ó bentuknya beraneka ragam ada yang bertulang menyirip dan menjari
ó tiap daun memiliki tangkai daun yang menempel pada cabang atau
ranting
ó letak daun
{ berhadapan bersilang : setiap
buku batang terdapat 2 daun yang berhadapan
contoh : mengkudu (Morinda
citrifolia), soka (Ixora paludosa)
{ berkarang : setiap buku
batang terdapat lebih dari 2 daun contoh : pulai (Astonoa scholaris), alamanda (Allamanda
chatartica), bunga mentega (Nerium oleander)
Batang
ó mempunyai kambium sehingga batang dapat membesar
ó memiliki pembuluh angkut yaitu pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang
letaknya teratur
Akar
ó merupakan akar tunggang
Bunga
ó mempunyai kelopak, mahkota, putik dan benang sari
ó kelopak, mahkota dan benang sari berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya
ó pada putik terdapat satu buah
Perkecambahan
ó berkecambah dengan 2 daun lembaga
ó organ yang pertama kali muncul adalah calon akar (radikula)
ó perkecambahan terjadi di atas tanah (epigeal)
ó pada saat berkecambah daun lembaga terangkat ke atas
ó daun lembaga dan perpanjangan batang muncul ke permukaan tanah
ó ada juga tumbuhan dikotil yang perkecambahannya hipogeal (di dalam
tanah)
Penggolongan tumbuhan dikotil
1.
Suku jarak-jarakan (Euphorbiaceae)
ó karet
ó ubi kayu
ó jarak
ó puring
2.
Suku polong-polongan (Leguminoseae)
ó petai
ó putri malu
ó lamtoro
ó kembang merak
ó flamboyan
ó ketepeng
ó kacang tanah
ó kedelai
3.
Suku terung-terungan (Solanaceae)
ó ciplukan
ó terung
ó cabai
ó tomat
ó tembakau
ó kentang
4.
Suku jambu-jambuan (Myrtaceae)
ó cengkih
ó jambu biji
ó jambu air
ó jambu bol
5.
Suku komposite (Compositae)
ó bunga matahari
ó aster
Tidak ada komentar:
Posting Komentar